Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, Eman mempekerjakan sebanyak 28 karyawan selama 24 jam penuh yang dibagi dua shift. Soal harga, memang sedikit mengalami kenaikan di mana per kilonya saat ini Rp 4.500 karena juga dipengaruhi bahan baku.
"Ramadan itu naiknya kurang lebih sekitar Rp 200-Rp 300 per kilo bahan baku. Kalau harga mi pasti naik, misalkan hari ini per kilonya naiknya Rp 500 rupiah. Dari Rp 4.000 jadi Rp 4,500 per kilo," jelasnya.
Usaha keluarga turun-temurun dari keluarganya sudah dilakoni Eman sejak tahun 1998 dari sang ayah. Pemberian nama mi glosor sendiri menurutnya karena teksturnya yang licin, berminyak dan kenyal sehingga glosor di ditenggorokan saat dimakan.
"Asal usulnya saya kurang tahu, saya nerusin dari bapak saya. Mungkin karena licin kali jadi disebut mi glosor cocok dimakan buka puasa," tutup Eman. (TYO)