"Tapi saya yakin masih banyak kelapa unggul di Indonesia yang belum teridentifikasi," tutur Jelfina.
Di lain pihak, Ketua Umum Dewan Kelapa Indonesia (Dekaindo), Gamal Nasir, mengatakan bahwa berdasarkan data BPS di saat lahan perkebunan kelapa semakin menyusut namun produksi dan ekspor naik.
"Hal ini berarti potensi kelapa masih sangat besar untuk ditingkatkan. Hulu tertinggal dari hilir. Kondisi ini tidak bisa dibiarkan. Hulu harus diperbaiki," ujar Gamal.
Untuk memperbaiki hulu, peremajaan kelapa harus dilakukan agar produksi dan harga juga meningkat. Peremajaan kelapa tidak bisa dilakukan sepotong-sepotong. Harus dilakukan gerakan nasional kelapa, seperti Gernas Kakao.
"Tanpa adanya Gernas Kelapa tidak bisa mengharapkan produksi kelapa meningkat, apalagi harga kelapa. Karena banyak pohon kelapa yang sudah tua rusak," tegas Gamal. (TSA)