Hafid Fuad
IDXChannel - Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya akan terus mengeluarkan berbagai kebijakan demi menjaga kepercayaan masyarakat pada perbankan.
Ini juga bentuk sinergi kebijakan bersama semua anggota KSSK demi mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional. LPS sebagai lembaga penjamin dan resolusi bank mengaku telah mengeluarkan berbagai kebijakan antara lain dengan memberikan relaksasi denda untuk keterlambatan pembayaran premi oleh bank peserta penjaminan.
"Nilainya dari 0% sampai 6 bulan pertama. Kemudian 0,5% pada 6 bulan setelahnya," ujar Purbaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (26/3/2021). Lalu ada juga relaksasi untuk penyampaian laporan data SCV dan laporan berkala bank.
“Kami terus aktif menjaga Tingkat Bunga Penjaminan di level yang rendah untuk menekan cost of fund perbankan. Pertimbangannya kondisi dan prospek likuiditas perbankan, serta stabilitas sistem keuangan nasional,” ucap dia.
Rasio PDB per kapita dari uang setiap nasabah yang dijamin oleh LPS kini mencapai 35,1 kali. Rasio ini jauh lebih besar dari rata-rata limit penjaminan simpanan per PDB per kapita di negara-negara lain. Penjaminan dengan nilai Rp2 miliar ini setara 35,1 kali PDB.
