Michelle Natalia
IDXChannel - Realisasi belanja pemerintah dalam APBN gencar mengalami akselerasi menjelang akhir tahun. Berdasarkan pengamatan, pola APBN dari tahun ke tahun, sebagian besar atau 40-50% akan dilakukan pencairan di triwulan IV.
"Di situ baru akan mengakselerasi (belanja). Di triwulan IV akan ada eksekusi anggaran lebih dari Rp1.000 triliun, bahkan kalau kita lihat dari posisi Oktober, imbas ekonominya tentu ada dan cukup besar," ujar Wakil Direktur INDEF Eko Listiyanto dalam IDX Market Review Live di Jakarta, Jumat (27/10/2023).
Ini karena di tengah situasi ekonomi saat ini, sudah ada tanda-tanda perlambatan, pelemahan daya beli, dan APBN masuk melalui berbagai macam belanjanya. Menurut Eko, ini bisa menstimulus perekonomian.
"Tapi memang kalau dilihat secara makro, belanja yang sudah dari awal tahun dieksekusi secara kontinyu dan hanya ditumpuk di akhir tahun, tentu efek ekonomi makronya berbeda. Tentu lebih besar kalau belanjanya lebih stabil, dari triwulan ke triwulan tidak mengalami lonjakan atau menumpuk di triwulan akhir," ucap Eko.
Strategi lain, sebut dia, pola belanja terbesar di triwulan IV mungkin belum bisa digeser secara lancar, namun perlu adanya refocusing. Eko memandang bahwa masih ada beberapa bulan, yaitu Oktober, November, dan Desember, dimana belanja modal di bulan-bulan ini harus disegerakan.
"Ada momentum Natal dan Tahun Baru, ini juga pasti akan banyak pergerakan. Ini tentunya butuh perbaikan infrastruktur, penambahan infrastruktur dan yang lainnya itu harus dipastikan saat momen itu terjadi, sudah siap semua (infrastrukturnya)," tambah Eko.
