sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Jelang RUPS, Kinerja Moncer Pertamina Sepanjang 2022 Diapresiasi

Economics editor Taufan Sukma/IDX Channel
04/06/2023 16:29 WIB
Salah satu faktor pendukung prestasi tersebut adalah digitalisasi yang selama ini telah dilakukan Pertamina dari hulu ke hilir.
Jelang RUPS, Kinerja Moncer Pertamina Sepanjang 2022 Diapresiasi (foto: MNC Media)
Jelang RUPS, Kinerja Moncer Pertamina Sepanjang 2022 Diapresiasi (foto: MNC Media)

IDXChannel - PT Pertamina (Persero) diklaim sukses menjalankan bisnisnya di sepanjang 2022 lalu.

Salah satu tolok ukurnya, yaitu keberhasilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu meraup laba hingga Rp56,6 triliun sampai akhir tahun.

Capaian tersebut terhitung melonjak hingga 86 persen dibanding realisasi laba tahun sebelumnya, sekaligus menjadi torehan laba tertinggi sepanjang sejarah perusahaan.

Capaian moncer tersebut, diantaranya, menjadi salah satu poin yang akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan, yang bakal segera digelar dalam waktu dekat.

"(Pelaksanaan RUPS bakal) Menarik, karena direksi akan menjelaskan mengenai capaian Pertamina sepanjang 2022. Jadi, mari sama-sama kita tunggu," ujar Pengamat Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, Sabtu (3/6/2023).

Menurut Acu, pelaksanaan RUPS bakal menjadi bukti bagaimana strategi Pertamina dalam menjawab tantangan dengan memberikan kontribusi terbesar sepanjang sejarah.

Terlebih, capaian membanggakan tersebut sukses diraih di tengah kondisi yang masih diliputi ketidakpastian. 

Acu memperkirakan, salah satu faktor pendukung prestasi tersebut adalah digitalisasi yang selama ini telah dilakukan Pertamina dari hulu ke hilir.

Melalui digitalisasi, Pertamina bisa meningkatkan efisiensi secara signifikan, sehingga keuntungan perusahaan juga menjadi jauh meningkat.  

"(Digitalisasi Pertamina) Ini luar biasa sekali. Saya sangat mengapresiasi jika benar bahwa digitalisasi menjadi bagian dari Pertamina untuk meningkatkan efisiensi," tutur Acu.

Acu menambahkan, digitalisasi dari sektor upstream, midstream, hingga downstream, akan membuat seluruh aliran bisnis Pertamina menjadi sangat terkontrol.

Termasuk juga pola pengawasan yang dilakukan terhadap rantai produksi hingga distribusi. 

"Namun sejauh mana pengaruhnya? Inilah yang akan menjadi poin menarik dari penjelasan direksi. Bagaimana dengan digitalisasi, end to end delivery bisa dikontrol sehingga jauh lebih efisien dan juga tepat waktu. Sehingga tata kelola juga jadi lebih baik. Makanya ini menarik," ungkap Acu.

Di sisi lain, Acu juga memperkirakan, setidaknya terdapat beberapa faktor yang juga turut berpengaruh terhadap peningkatan kinerja Pertamina. 

Pertama, yang tidak bisa dikesampingkan, adalah dukungan Pemerintah. Melalui Kementerian Keuangan, Pemerintah melakukan perubahan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.159/2022 sehingga dana kompensasi bisa cair lebih cepat.

"Kondisi tersebut sangat memengaruhi kondisi likuiditas dan pada akhirnya mempengaruhi kesehatan keuangan Pertamina," papar Acu.

Sedangkan kedua, penyaluran gas untuk rumah tangga yang sangat prospektif. Ketiga, terkait strategi monetisasi Dolar AS untuk transaksi luar negeri yang relatif baik. Keempat, efisiensi dari sisi transportasi yang akan berkontribus terhadap penurunan biaya.  

"Saya kira kombinasi-kombinasi itu bisa memperbaiki likuiditas dari pendapatan Pertamina sehingga kinerja semakin baik. Tapi, apapun itu, penjelasan (direksi) ini memang patut disimak. Makanya sama-sama kita tunggu," tegas Acu. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement