Wahyu Dwi Anggoro
IDXChannel - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) mendukung pengembangan sektor kelautan dan perikanan di Maluku dengan cara memfasilitasi kerja sama dengan mitra internasional.
Pada Selasa (12/6/2024), Ocean Policy Research Institute (OPRI) Jepang dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDM) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura meneken letter of intent untuk meningkatkan kerja sama. Upacara penandatangan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Sustainable Fisheries in Ambon: Coaching Clinic and Business Matching di Ambon pekan ini.
"Ini merupakan bagian dari upaya diplomasi yang konkret untuk mendukung pengembangan perikanan di Maluku", demikian kata Duta Besar Mohammad Koba, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Kemlu, dalam keterangan persnya.
OPRI siap menjadi knowledge partner bagi pengembangan perikanan berkelanjutan di Maluku, antara lain melalui program joint research terkait ekonomi biru di Indonesia Timur.
“Posisi geografis Maluku yang strategis dan potensi perikanan yang besar akan menjadi kunci untuk jadikan Maluku sebagai hub distribusi perikanan regional," kata Kepala BPPSDM KKP I Nyoman Radiarta.
Menurut Kepala Kantor Bank Indonesia Maluku Rawindra Ardiansah, potensi perikanan Maluku menyumbang sekitar 30 persen dari potensi ikan nasional yang akan turut berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kita perlu terus mendorong strategi penguatan dan sinergi dalam mendorong sektor perikanan Maluku agar dapat meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Maluku", kata Rawindra.
Komitmen dukungan pengembangan perikanan di Maluku juga turut disampaikan oleh Konsul Jenderal Australia di Makassar, Todd Dias.
“Australia telah menerima sertifikat kesehatan produk hasil laut dari Indonesia untuk memfasilitasi ekspor dari Indonesia ke Australia, siap memberikan berbagai program capacity building guna mendukung manajemen perikanan berkelanjutan di Indonesia Timur", kata Dias. (WHY)
