Setiap penerima vaksin membutuhkan dua suntikan selama selang tiga minggu untuk meningkatkan tingkat perlindungan, menurut Pfizer.
Pemerintah Jepang meminta produsen alat kesehatan meningkatkan produksi jarum suntik spesialis.
Dalam hal ini, Jepang tidak sendirian yang sedang menghadapi masalah tersebut. Negara-negara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS) juga telah melaporkan kekurangan jarum suntik dead space, yang berarti kemungkinan akan ada persaingan yang kuat untuk segera mendapatkan pasokan.
“Ketika kontrak dibuat, kami tidak sepenuhnya yakin bahwa satu botol dapat digunakan untuk enam suntikan. Kami tidak dapat menyangkal bahwa kami lambat untuk memastikannya," kata seorang pejabat kementerian kesehatan Jepang. (RAMA)