IDXChannel - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan Indonesia tidak akan lagi mengekspor bahan mentah, setelah menghentikan ekspor nikel, Jokowi akan menghentikan ekspor tembaga dan timah.
Di depan para bankir yang hadir di acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia, Jokowi mengatakan, mungkin tahun depan dengan kalkulasi dan hitung-hitungan, akan memberhentikan ekspor bauksit.
"Tahun depannya lagi, hitung-hitungan bisa stop ekspor tembaga, tahun depannya lagi bisa stop ekspor timah. Kita ingin agar bahan-bahan mentah semuanya diekspor dalam bentuk barang setengah jadi atau barang jadi," tegas Jokowi.
Karena, yang diinginkan pemerintah adalah nilai tambah (added value). Misalnya besi baja, pada saat masih dibolehkan ekspor nikel, tiga atau empat tahun lalu masih berada di angka USD1,1 miliar. "Tahun ini perkiraan saya sudah meloncat ke angka USD20 miliar, karena stok nikel dari kira-kira USD15 triliun melompat menjadi USD280 triliun," ungkap Jokowi.
Hal ini, menurut dia, akan memperbaiki neraca perdagangan, neraca pembayaran, dan neraca transaksi berjalan. Di 2018, neraca perdagangan masih defisit minus USD18,41 miliar. Sekarang, baru di bulan Oktober 2021, menjadi minus USD1,5 miliar, khusus ke China.