Terkait Myanmar, Jokowi mengungkapkan kondisinya sangat kompleks karena terjadi lebih dari tujuh dekade.
"Indonesia sebagai Ketua ASEAN mendorong lima konsensus salah satunya bantuan kemanusiaan. Kita memfasilitasi AHA Center sehingga join asesmen dapat terwujud karena masalah akses," jelas Jokowi.
AHA Center bersama tim monitoring ASEAN disebut Jokowi akan memberikan bantuan kemanusiaan, namun di tengah perjalanan ada baku tembak.
"Yang ingin saya tegaskan hal ini tidak mengecilkan keinginan Asean dan Indonesia untuk menghentikan kekerasan, karena rakyat akan menjadi korban. Kondisi ini tidak akan membuat siapapun menang. Mari duduk bersama ciptakan ruang dialog untuk solusi bersama," ucap Presiden Jokowi.
Sedangkan terkait evakuasi WNI dari Sudan, Presiden Jokowi menyebutkan di tengah berbagai kesulitan di sana, pemerintah Indonesia telah berhasil melakukan evakuasi.
"Per hari ini 969 orang sudah di evakuasi, 936 sudah pulang, 33 sudah aman di luar Sudan. Ke depan perlindungan WNI akan kita perkuat," pungkas Jokowi.
Dalam kesempatan itu, Jokowi didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
(FRI)