"Itu mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Sempet diutarakan ini bukan tahun yang mudah, apalagi pertumbuhan ekonomi AS dan Eropa tidak mencapai angka sefantastis Indonesia," ucap Prabu.
Sehingga bisa dikatakan ini angka 5,17% ini diluar target Jokowi dan pemerintah. Tak hanya itu, inflasi juga turun hingga di level 3%.
"Barang-barang dan bahan pokok turun. Ini pencapaian yang ingin diungkapkan ke publik, bahwa ada kebijakan yang on the track," ungkapnya.
Namun, Jokowi mencatat bahwa masih ada PR ke depan, khususnya terkait pemerataan ekonomi. Hal ini karena PDB RI masih 57% terkonsentrasi di Jawa.
"Beliau menyampailan, investasinya masuk ke Maluku, Sulawesi, beberapa daerah lain, tapi uangnya ditarik ke Jawa. Ini jadi PR pemerintah untuk memastikan agar perputaran ekonomi tidak Jawasentris tapi juga di luar Jawa," sambung Prabu.