Lebih lanjut dikatakannya, selain adanya dugaan pemalsuan beras, yang dipersoalkan adalah harga komoditi telur yang melambung tinggi. Menurutnya harga masih normal sesuai eceran di pasar umum. Secara keseluruhan BPNT diterima oleh KPM Rp200.000/bulan dan dibelikan beras, terlor, ayam, sayur, kentang, dan buah buahan.
"Saya cek ke lapangan sama pak kabid, gak ada masalah. Beras bagus, dan telur juga sesuai, termasuk barang lainnya. Kalau ada yang kurang atau tidak sesuai, warga adukan ke petugas TKSK, dan saya juga minta ke BNI jika ada permasalahan kualitas, jumlah, dan harga tidak sesuai, laporkan. Biar mereka nanti yang menegur ke agen," tandasnya.
(IND)