Michelle Natalia
IDXChannel - Kasus paparan Omicron di Indonesia terus mengalami kenaikan yang signifikan, jika tidak segera diatasi bisa berdampak terhadap pelambatan ekonomi untuk kesekian kalinya di 2022 ini.
Kondisi tersebut membuat konsumen akan mengurangi aktivitas ekonomi di luar rumah. Beberapa perkantoran tetap melakukan work from home untuk antisipasi adanya kenaikan kasus COVID-19.
Direktur CELIOS, Bhima Yudhistira, mengatakan sektor retail yang diperkirakan mulai mebgalami peningkatan pemasukan juga terimbas kembali, dan akibatnya terjadi penurunan omzet.
"Di sektor transportasi dan pariwisata, kenaikan kasus omicorn membuat prospek pemulihan jauh lebih lambat dari ekspektasi," ujar Bhima kepada MNC Portal di Jakarta, Minggu(9/1/2021).
Dia mengatakan, perhotelan perlu disupport dengan berbagai kebijakan dari bantuan subsidi upah bagi pekerja, bantuan tunai ke pengusaha agar tidak terjadi PHK, hingga subsidi listrik dan air bisa diberikan sampai pemulihan berjalan solid.
"Ekspor yang digadang-gadang meningkat juga terpengaruh dengan naiknya kasus omicron di tujuan ekspor tradisional seperti Eropa dan AS. Permintaan ekspor bisa terkoreksi. Pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2022 meskipun positif lebih dipengaruhi oleh low based effect. Jadi tetap harus diwaspadai," terangnya. (TYO)
