Ia menjelaskan kontribusi nilai ekonomi tertinggi dari jumlah tersebut berasal dari jasa budaya, khususnya pariwisata. "Kedua berasal dari kategori jasa penyediaan, yang meliputi perikanan, kayu, dan budidaya," jelasnya.
Sementara itu, kategori nilai ekonomi terendah berasal dari jasa pendukung yang terkait dengan manfaat keanekaragaman hayati.
"Beberapa jasa ekosistem tersebut tidak memiliki pasar, sehingga tidak dapat diukur dan diubah menjadi nilai moneter yang konkret," katanya.
(FRI)