sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Keamanan Pangan Terancam, Imbas China-Rusia Kuasai Pasokan Pupuk Global

Economics editor Maulina Ulfa - Riset
21/02/2023 15:45 WIB
Perang Rusia-Ukraina yang diprediksi masih belum akan berakhir akan diprediksi semakin berdampak pada keamanan pangan global.
Keamanan Pangan Terancam, Imbas China-Rusia Kuasai Pasokan Pupuk Global. (Foto: World Bank)
Keamanan Pangan Terancam, Imbas China-Rusia Kuasai Pasokan Pupuk Global. (Foto: World Bank)

Pada 2021, enam negara eksportir pupuk terbesar di antaranya Rusia, China daratan, Kanada, Maroko, Amerika Serikat, dan Arab Saudi secara kolektif memasok sekitar 52,6% pupuk secara global.

Meskipun China disebut memimpin dalam produksi nitrogen dan fosfat, Rusia adalah salah satu pemasok pupuk dan bahan baku terkait yang paling signifikan di dunia.

Rusia menjadi eksportir komponen utama pupuk kimia seperti belerang, urea, NPK, amonia, UAN, amonium nitrat, dan pengekspor kalium terbesar ketiga. (Lihat tabel di bawah ini.)

Adapun untuk perusahaan, per Juli 2022, Nutrien menjadi perusahaan pupuk terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar, dengan nilai USD42,13 miliar.

Nutrien berdiri pada 2018 hasil merger antara PotashCorp dan Agrium. Saat ini, Nutrien adalah produsen kalium klorida terbesar di dunia dengan kapasitas pabrik lebih dari 20 juta metrik ton.

Perusahaan asal Kanada itu juga menempati urutan ketiga sebagai produsen pupuk nitrogen terbesar setelah perusahaan CF Industries dan Yara. Pada tahun 2021, Nutrien menghasilkan pendapatan sekitar USD27,8 miliar dan menunjukkan tren kenaikan beberapa tahun terakhir.

Sementara Wesfarmers menduduki peringkat kedua dengan kapitalisasi pasar sebesar USD35,86 miliar. Wesfarmers merupakan perusahaan Australia yang berfokus pada segmen bisnis yang berbeda seperti ritel, bahan kimia, dan pupuk.

Larangan ekspor beberapa pupuk dari Rusia diberlakukan oleh beberapa pemerintah Barat akhir tahun lalu. Salah satunya larangan pengiriman amonium nitrat selama dua bulan sejak awal Februari.

Kondisi ini menjadikan isu tentang pupuk dan siapa yang dapat mengendalikannya menempatkannya ke garis depan agenda politik di seluruh dunia.

Baru-baru ini, Departemen Luar Negeri AS dikabarkan meningkatkan keahliannya dalam hal pupuk. Pupuk bahkan telah menjadi fokus ketegangan antar negara.

“Peran pupuk sama pentingnya dengan peran benih dalam ketahanan pangan negara. Jika perut anda kenyang maka anda bisa mempertahankan rumah, perbatasanmu, dan mempertahankan ekonomi,” kata Udai Shanker Awasthi, direktur pelaksana dan kepala eksekutif Indian Farmers Fertiliser Cooperative, produsen pupuk terbesar di negara tersebut, dikutip Bloomberg (21/2).

Bloomberg mencatat, di tahun lalu, industri pupuk global bernilai USD250 miliar di mana Rusia dan Belarusia merupakan pengekspor hampir seperempat dari semua nutrisi tanaman dunia.

Sementara produk pertanian Rusia termasuk tiga jenis pupuk utama yakni kalium, fosfat, dan nitrogen, tidak menjadi sasaran sanksi ekspor. Namun tetap dibatasi melalui hambatan gangguan pada proses pelabuhan, pengapalan, perbankan, dan asuransi. (ADF)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement