Menurutnya, kalau memang hal ini sampai terjadi kemungkinan Kemenparekraf akan menindak lanjut dan menelusuri kembali, sehingga nantinya akan diperjuangkan kembali nama Toraja itu sendiri.
“Karena kalau menurut saya tujuan itu enggak boleh keluar dari daerah tersebut, kalau kopi Gayo ya dari Gayo,” ucap Neil.
Selain itu Moelyono Soesilo, selaku Founding Chairman Indonesia Coffee Summit dan Kopikita.id juga menjelaskan daerah Toraja memang memiliki keunikannya tersendiri. Sehingga mereka juga memiliki kebun yang sudah ada sejak tahun 1970an.
Untuk itu, mereka mengeluarkan kopi dan mengangkat nama Toraja ke internasional.
Moelyono juga berpendapat bahwa yang merusak itu bukanlah negara Jepang, tetapi anak perusahaan Jepang.