sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kemenperin Sebut Ekonomi Indonesia Terus Bertumbuh di Tengah Pelambatan Ekonomi Global

Economics editor Tangguh Yudha/MPI
31/05/2024 02:30 WIB
Kemenperin menyebut ekonomi Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi global yang diklaim mengalami perlambatan.
Kemenperin Sebut Ekonomi Indonesia Terus Bertumbuh di Tengah Pelambatan Ekonomi Global. (Foto: MNC Media)
Kemenperin Sebut Ekonomi Indonesia Terus Bertumbuh di Tengah Pelambatan Ekonomi Global. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyebut ekonomi Indonesia terus mengalami pertumbuhan. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi ekonomi global yang diklaim mengalami perlambatan.

Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif, mengatakan sampai Mei 2024, perekonomian Indonesia masih berdaya tahan. Pertumbuhan ekonomi triwulan I 2024 tercatat 5,11% (yoy), meningkat dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 5,04% (yoy).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi dikatakan Febri juga tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang mencapai 127,7 pada April 2024, yang menandakan optimisme konsumen terhadap ekonomi yang tetap kuat.

Ia menilai potensi penguatan daya beli ini perlu dimanfaatkan untuk mengisi gap consumption per kapita, misalnya untuk produk keramik, mobil, dan kosmetik yang konsumsi per kapitanya di Indonesia masih kalah jauh dibandingkan negara lain. 

Selaras dengan peningkatan keyakinan konsumen, Febri menyampaikan bahwa IKI pada bulan Mei 2024 mencapai ekspansi 52,50, meningkat 0,20 poin dibandingkan dengan bulan April 2024 yang sebesar 52,30.

Nilai ini meningkat 1,60 poin dibandingkan dengan nilai IKI bulan Mei tahun lalu yang sebesar 50,90. Pada laporan kegiatan usaha industri untuk Indeks Kepercayaan Industri (IKI) bulan Mei 2024, dari 23 subsektor industri pengolahan hanya satu subsektor yang mengalami kontraksi, dengan kontribusi subsektor yang mengalami ekspansi terhadap PDB Industri Pengolahan Nonmigas Triwulan I 2024 sebesar 95,8%.

“Peningkatan nilai IKI bulan Mei ini dikarenakan permintaan domestik yang semakin tinggi, termasuk dari pengadaan barang/jasa pemerintah yang menyerap produk industri nasional,” ujarnya sebagaimana dikutip pada Kamis (30/5/2024).

Peningkatan nilai IKI berasal dari peningkatan nilai IKI variabel pesanan baru, menjadi sebesar 53,16. Nilai IKI variabel persediaan produk juga mengalami peningkatan menjadi 54,59. Variabel produksi mengalami perlambatan 1,75 poin tetapi masih ekspansi yaitu sebesar 50,01.

Lebih lanjut, disampaikan Febri, bahwa upaya mengisi gap konsumsi per kapita tersebut dengan produk-produk dalam negeri dapat memberikan dorongan yang semakin kuat bagi pertumbuhan ekonomi.

Akan terjadi peningkatan investasi, terutama pada industri barang-barang konsumsi yang tadi disebutkan, dan tentu saja akan mampu meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor formal, termasuk angkatan kerja berusia muda, yang dikenal dengan sebutan Gen Z.

Nilai ekspansi IKI terbesar dialami oleh Industri Pakaian Jadi, kemudian diikuti oleh Industri Alat Angkutan Lainnya dan posisi ketiga adalah Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Alas Kaki.

Sementara itu, pada periode Mei 2024 terdapat empat subsektor yang berubah level menjadi ekspansi, yaitu Industri Logam Dasar, Industri Komputer, Barang Elektronik dan Optik, Industri Alat Angkutan Lainnya, dan Industri Furnitur.

Perubahan level pada industri logam dasar, dipicu oleh peningkatan pesanan domestik serta peningkatan harga komoditas logam dunia. Perbaikan kinerja impor, khususnya penurunan volume impor produk baja, tak lepas dari dukungan kebijakan pengendalian impor oleh Pemerintah.

Dukungan kebijakan pemerintah sangat penting dan terus diperlukan mengingat kondisi baja global yang semakin menantang. Secara khusus, kebijakan pemerintah dalam pengendalian impor dirasakan menjadi lebih penting dalam menghadapi kondisi baja global yang mengalami kelebihan kapasitas.

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement