"Tentu kami berharap dengan ditandatanganinya MoU, kita dapat bekerja sama lebih erat untuk menghadapi tantangan pembangunan pertanian di masa depan yang semakin meningkat seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dampak COVID-19 dan peningkatan populasi," katanya.
Kementerian Pertanian mencatat total nilai perdagangan komoditas pertanian antara Indonesia dengan Yordania masih relatif kecil, dengan nilai sekitar 26,12 juta dolar AS.
“Kami melihat potensi perdagangan pertanian antar kedua negara kita masih terbuka untuk terus ditingkatkan,” kata Amran.
Dia berharap ada peningkatan nilai ekspor beberapa komoditas unggulan seperti CPO, kopi, kakao, buah-buahan tropis, dan produk peternakan. Dia juga meminta dukungan dari Dubes untuk membantu memfasilitasi akses pasar komoditas pertanian Indonesia ke Yordania.
Amran menambahkan Kementan terus fokus pada peningkatan produksi padi dan jagung sebagai komoditas masa depan Indonesia. Salah satu upayanya adalah membuat solusi cepat antisipasi El Nino dengan teknologi pompanisasi dan optimasi pengolahan lahan rawa.
(DKH)