sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Kementan Rancang Inpres P2SDN, Tingkatkan Produksi Daging dan Susu Nasional

Economics editor Tangguh Yudha
15/07/2025 23:30 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong percepatan penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) terkait program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional.
Kementan Rancang Inpres P2SDN, Tingkatkan Produksi Daging dan Susu Nasional. Foto: iNews Media Group.
Kementan Rancang Inpres P2SDN, Tingkatkan Produksi Daging dan Susu Nasional. Foto: iNews Media Group.

IDXChannel - Kementerian Pertanian (Kementan) mendorong percepatan penerbitan Instruksi Presiden (Inpres) terkait program Percepatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN). 

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Agung Suganda, mengatakan Inpres P2SDN akan menjadi langkah strategis dalam meningkatkan produksi susu dan daging sapi dalam negeri. 

Adapun pihaknya telah menyiapkan rancangan Inpres dan tengah menunggu proses pengajuan resmi dari Menteri Pertanian kepada Presiden.

"Kami dari sisi teknis sudah menyiapkan rancangan Inpresnya dan Inpres ini tentu sangat dibutuhkan dalam rangka realisasi atau pelaksanaan dari percepatan produksi susu dan daging nasional," kata Agung saat dijumpai Probolinggo, Jawa Timur, Selasa (15/7/2025).

Lebih lanjut disebut Agung, dalam upaya meningkatkan populasi sapi perah dan sapi pedaging, pemerintah juga memperluas sumber impor sapi dari berbagai negara. 

Tidak hanya dari Australia, kini Indonesia juga mengimpor sapi dari Selandia Baru, Meksiko, Amerika Serikat, dan terbaru dari Brasil.

"Brasil sudah ditetapkan di Mei kemarin sebagai negara yang memiliki zona bebas PMK tanpa vaksinasi," kata dia.

Langkah ini diambil untuk mengurangi ketergantungan pada satu negara sumber dan memperkuat ketahanan nasional di sektor peternakan. Agung menambahkan, dengan keterbatasan anggaran pemerintah (APBN), keterlibatan pelaku usaha menjadi kunci keberhasilan program ini.

"Saat ini pemerintah berupaya menggandeng para pelaku usaha yang bergerak di bidang peternakan dan kesehatan hewan untuk berkontribusi aktif dalam peningkatan populasi sapi perah dan sapi pedaging nasional melalui program investasi peternakan sapi perah dan sapi pedaging tahun 2025-2029," tuturnya.

Hingga saat ini, terdapat 196 pelaku usaha yang berkomitmen mengimpor sebanyak 998.000 ekor sapi perah, serta 84 pelaku usaha untuk 577.000 ekor sapi pedaging. 

Khusus untuk 2025, tercatat sebanyak 193 pelaku usaha akan memasukkan 48.754 ekor sapi perah dan 82 pelaku usaha akan memasukkan 52.544 ekor sapi pedaging.

(NIA DEVIYANA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement