Bambang juga menekankan pada produksi komoditas yang bisa mensubtitusi impor dan memitigasi adanya gangguan rantai pasok akibat konflik geopolitik yang saat ini terjadi.
"Kemudian substitusi impor, Komoditas yang saat ini masih banyak kita datangkan dari impor, seperti gandum dan kedelai, rantai pasok yang terhambat, saya kira ini menjadi penting untuk mengembangkan komoditas lain, ada singkong, sagu, sorgum dan lainnya," lanjut dia.
Sehingga dengan menggencarkan produksi komoditas substitusi Impor, diharapkan tak hanya bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri tetapi juga menyuplai pangan keluar negeri.
"Untuk ekspor banyak sekali peluang-peluang, secara umum bahwa dengan adanya peringatan IMF, jadikannya ini sebagai peluang untuk memberikan kecukupan, dan meningkatan produktivitas," pungkas Bambang.