"Kalau yang sudah berencana itu (bangun jalan tol di atas laut) sebetulnya lanjutan dari tol Semarang - Demak, itu ada namanya Semarang Harbour. Itu melindungi Kota Semarang dengan tanggul laut dan jalan tol, itu tersambung ke jalan utara Jawa," tutur.
Diana mengatakan pemerintah akan membuat skema investasi untuk membiayai pembangunan tanggul laut raksasa. Imbal hasil investasi akan didapatkan dari pemanfaatan kawasan alias land value capture di atas tanggul. Lahan yang terbangun sebagai tanggul laut bisa digunakan untuk pembangunan jalan tol, proyek real estate, hingga proyek pembangkit listrik.
"Peluang investasi ini tentu akan ada land value capture, ini bisa pendapatan dari tol di atas tanggul laut, potensi penjualan listrik dari PLTS terapung, dan masih banyak lagi. Sekarang kita bangun itu salah satunya tol Semarang - Demak," katanya.
Mantan Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR itu menambahkan saat ini Presiden Prabowo Subianto juga sudah menginstruksikan pembentukan satgas (satuan tugas) penanganan pesisir pantai utara Jawa. Satgas ini akan bekerja untuk merealisasikan target Prabowo membangun giant sea wall atau tanggul laut raksasa.
Satgas tersebut terbagi menjadi 2 pokja (kelompok kerja) yang diisi oleh beberapa kementerian/lembaga hingga pemerintah daerah. Pertama ada pokja pembangunan yang bekerja dari sisi konstruksi, dan pokja pembiayaan yang bertugas untuk mencari pendanaan kepada para investor.