sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Keuangan Menurun dan Utang Menumpuk, Puluhan Perusahaan Raksasa Ikut Terdampak Pandemi

Economics editor Shifa Nurhaliza
21/09/2021 15:21 WIB
Virus Covid-19 telah memukul dunia usaha. Puluhan perusahaan raksasa dilaporkan mengajukan bangkrut.
Ilustrasi pandemi covid 19
Ilustrasi pandemi covid 19

Diketahui Hertz memiliki utang sekitar USD19 miliar dan membutuhkan bantuan agar tetap bertahan. Perlindungan kebangkrutan yang diajukan Hertz tidak termasuk bisnis di Eropa, Australia, dan Selandia Baru begitu pula dengan waralaba yang tidak dimiliki perusahaan.
 
Saat itu Hertz sudah memangkas 10.000 karyawan di AS dan Kanada, itu mewakili 26,3% dari jumlah total karyawannya di seluruh dunia. Saat ini Hertz dibeli oleh dua perusahaan investasi, Knighthead Capital Management dan Certares Opportunities seharga USD4,2 miliar, akuisisi itu akan mengeluarkan Hertz dari jurang kebangkrutan.

3. The Mall Of Amerika

Mengutip Business Insider, penjelasan terkait pusat perbelanjan terbesar di Amerika, Mall Of Amerika yang berhenti membayar utang Hipoyik dan telat bayar utang hingga 2 bulan pada 23 Mei 2020. The Mall Of Amerika melewatkan pembayaran utang jatuh tempo hingga dua bulan. Di mana, jumlahnya mencapai USD1,4 miliar.
 
4. Maskapai Penerbangan Asal Italia, Alitalia

Salah satu maskapai penerbangan asal Italia, Alitalia mengumumkan kondisi kinerja perusahaan ada pada masa sulit. Pada 15 Oktober 2021 maskapai Alitalia akan ditutup. Kondisi ini terjadi karena tekanan pandemi Covid-19 yang benar-benar menghancurkan bisnis di banyak negara.
 
Padahal sebelum pandemi, Alitalia telah berusaha menyelamatkan diri dari jurang kebangkrutan. Namun pandemi Covid-19 yang terjadi membuat perusahaan kritis. Maskapai ini eksis pada 2019 dan telah mengangkut 21,3 juta penumpang ke 81 tujuan berbeda dengan 3.600 penerbangan setiap minggu. (NDA)

Halaman : 1 2 Lihat Semua
Advertisement
Advertisement