sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Khofifah Luncurkan Bus Listrik Merah Putih yang Irit Bahan Bakar hingga 58%

Economics editor Lukman Hakim
15/09/2022 10:52 WIB
Bus listrik Merah Putih yang diproduksi INKA bakal digunakan untuk mendukung pelaksanaan KTT G-20 di Bali dan transportasi Jatim.
Khofifah Luncurkan Bus Listrik Merah Putih yang Irit Bahan Bakar hingga 58%. (Foto: MNC Media)
Khofifah Luncurkan Bus Listrik Merah Putih yang Irit Bahan Bakar hingga 58%. (Foto: MNC Media)

IDXChannel -  Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa meluncurkan Bus Listrik Merah Putih yang diberi nama Electronik Inovation Bus atau E-Inobus . Bus tersebut merupakan produksi PT INKA - Madiun.  

Bus listrik itu diproduksi untuk mendukung pelaksanaan KTT G-20 di Bali. Selain itu, bus E-Inobus akan digunakan untuk mendukung transportasi umum di Jatim.

"Saya sudah mencoba bus listrik buatan PT INKA ini. Keren sekali bus listrik ini. Mesinnya halus sekali, keseimbangan busnya juga sangat terasa. Cukup nyaman,” ujar Khofifah, Rabu (14/9/2022). 

Usai peluncuran ini, bus listrik E-Inobus akan langsung dibawa ke Bali untuk melayani mobilitas para delegasi dari seluruh negara yang hadir pada KTT G-20 pada Bulan November mendatang.

Sejauh ini, INKA memproduksi sebanyak 53 unit bus listrik E-Inobus. Sebanyak 30 unit bus di antaranya digunakan untuk mendukung KTT G-20. 


Bus listrik ini memiliki sederet keunggulan, di antaranya bisa menempuh jarak tempuh 160 km sekali pengisian. Selain itu, dapat melaju dengan kecepatan maksimal 100 km/jam dengan lama pengisian daya 1,5  jam.

Untuk perbandingan bahan bakar, E-Inobus menghabiskan Rp1.171 per kilometer (km). Sedangkan bus diesel menghabiskan Rp2.790/km.  Dari segi perbandingan pemeliharaan dengan ukuran 250 km/hari, E-Inobus menghabiskan Rp3,4 juta, dan Bus diesel 6,7 juta.

Dengan demikian dari segi pemeliharaan E-Inobus lebih efisien 49% dibandingkan bus diesel. Dan dari segi bahan bakar lebih efisien sebesar 58%.

Bus ini bisa di-charge hingga penuh dan bisa digunakan 1,5 jam dengan jarak tempuh 160 km. Namun, tempat duduknya hanya 19 seat

Khofifah meyakini, bus ini dapat meredam dan mengurangi emisi karbon yang banyak didominasi oleh Bahan Bakar Minyak (BBM). Ditambah lagi bahannya dari stainless steel.

Mengingat begitu pentingnya peran bus dalam menjaga lingkungan, Khofifah berharap produksi bus listrik bisa dibuat secara massal. "Sehingga harganya bisa ditekan dan lebih terjangkau dalam pembelian setiap armadanya," ujarnya. 


Sementara itu, Direktur Utama INKA Budi Noviantoro menjelaskan bahwa Bus Listrik Merah Putih ini diproduksi sebanyak 53 armada. Sebanyak 30 unit bus akan digunakan untuk kegiatan KTT G-20 pada Bulan November mendatang dan melayani para delegasi dari tamu negara yang hadir. 

Secara spesifikasi E Inobus ini memiliki panjang 8.1 meter dan lebar sekitar 2 meter. Tingkat kebisingan pada bus listrik ini jauh lebih baik yakni rata-rata sebesar 71 db. Bus ini juga sudah lulus uji dengan mendapatkan Sertifikat Uji Tipe (SUT) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).  

"Setelah gelaran KTT G-20 usai, bus listrik ini akan kembali ke PT. INKA (Persero) untuk diperbaiki terlebih dahulu. Kemudian rencananya diserahkan ke Perum Damri dan melayani wilayah Surabaya sebanyak 34 unit dan Bandung sebanyak 19 unit,” katanya.

(FRI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement