Ajeng Wirachmi/Litbang
Triwulan III-2022
BI menyatakan kinerja ekonomi triwulan III 2022 menguat di angka 5,72%.
Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, yakni 5,44% dan periode yang sama pada 2021, yakni 3,51%.
BI menyebut hampir semua komponen tumbuh, meskipun konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 5,39%, lebih kecil dibandingkan triwulan sebelumnya (5,51%).
Tumbuhnya sektor ini karena adanya peningkatan mobilitas masyarakat meskipun masih terbatas.
Sama seperti pada triwulan II, hampir seluruh lini lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif.
Secara keseluruhan, pertumbuhan pada lapangan usaha ditopang oleh industri pengolahan, pertanian, pertambangan, perdagangan besar, dan eceran.
Pada triwulan ini, Pulau Jawa masih mendominasi dengan kontribusi terhadap PDB sebesar 56,30%. Posisi selanjutnya ada Pulau Sulawesi dengan 8,24% dengan industri pengolahan, pertambahan, dan penggalian menjadi yang utama.
Triwulan IV-2022
Triwulan IV 2022 diproyeksikan tumbuh tinggi, sekitar 5,2% sampai 5,3%.
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sangat optimis jika perekonomian Indonesia akan tetap berdaya tahan tinggi di penghujung tahun.
Selain karena menguatnya pertumbuhan di triwulan III, menguatnya indikator makro ekonomi dan implementasi kebijakan yang efektif guna mendukung pemulihan ekonomi nasional, ada beberapa kondisi yang melandaskan optimisme pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan IV-2022.
Sri Mulyani juga melihat bahwa Covid-19 masih terkendali. Apalagi, aktivitas masyarakat juga terus meningkat. Sementara itu, jika berkaca pada periode yang sama 2021 atau pandemi covid-19, kala itu ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,02%
dengan hampir seluruh komponen PDB tumbuh positif dan lebih tinggi dari tahun sebelumnya. (NIA)
