"APH ini kan tidak akan bohong bahwa barang ini, bahwa memang terbukti tidak ada campuran airnya di Pertalite," ujar Khilmi.
Karenanya, Khilmi juga mengimbau agar masyarakat dapat lebih bijak dalam mengambil kesimpulan berdasarkan fakta yang ada, tidak hanya berdasarkan informasi di media sosial sebelum ada penyelidikan APH.
Kasus Pertalite tercampur air yang heboh tersebut, menurut Khilmi ‘hanya’ terjadi di dua kabupaten di Jawa Timur. Padahal, kalau memang terdapat persoalan, harusnya di seluruh wilayah Indonesia.
"Ini kan barangnya cuma ada dua, impor atau dari kilang Pertamina sendiri. Sedangkan (kasus) ini cuma di dua kabupaten. Nah, kalau BBM Pertamina jelek, maka di seluruh Indonesia kendaraannya akan rusak. Ini kan tidak terjadi," ujar Khilmi.
Khilmi juga berharap, semua pihak dapat memahami betapa berat tugas Pertamina dalam mendistribusikan BBM ke seluruh wilayah Indonesia. Termasuk dalam menjalankan penugasan BBM Satu Harga.