Begitu juga dari sisi harga kebutuhan pokok terutama beras, Bhima menilai hal itu sangat terasa dampaknya pada masyarakat menengah ke bawah.
"Kalau kita melihat data-data indikator indeks keyakinan konsumen, kemudian indeks penjualan ritel, ini segmen yang paling tertekan itu adalah segmen yang berkaitan justru makanan minuman, kemudian suku cadang kendaraan, dan ada pada kelompok menengah bawah," ujarnya.
Sedangkan untuk masyarakat menegah ke atas, mereka masih belim mau belanja meskipun simpanan di perbankannya mengalami kenaikan.
Menurutnya, ada beberapa indikasi yang menyebabkan masyarakat menengah ke atas menahan belanja, salah satunya suku bunga kemudian juga faktor Pemilu.
"Pemilu itu ada efek positifnya iya, tapi juga buat masyarakat menengah ke atas mungkin mereka wait and see dulu. Ada juga dampak geopolitik, belum selesai perang Ukraina, sudah ditambah ada Hamas-Israel, dan itu menambah risiko geopolitik kondisi makro globalnya," pungkasnya.
(YNA)