IDXChannel - Harga gas alam cair Liquefied Natural Gas (LNG) di Asia PAsifik membumbung tinggi seiring terjadinya krisis energi di sejumlah negara Eropa. Salah satu penyebabnya diduga akibat naiknya permintaan melebihi pasokan.
Morgan Stanley Research dalam sebuah catatan pada Hari Senin (25/10), telah menaikkan prospek harga LNG jangka panjang menjadi US$ 10 per juta British thermal unit (mmBtu). Sementara perkiraan harga spot rata-rata 40% lebih tinggi selama dekade berikutnya dibandingkan lima tahun terakhir.
Harga LNG spot Asia mencapai rekor di atas USD56 mmBtu awal bulan ini. Kenaikan ini dipicu minimnya persediaan gas dan kekhawatiran kelangkaan pasokan yang kian memuncak. Termasuk pemulihan ekonomi dari Pandemi Covid-19.
Dikutip dari berbagai sumber, selain itu, cuaca musim dingin yang lebih dingin dari biasanya membuat harga bisa melonjak lebih tinggi. Panas yang belum pernah terjadi sebelumnya memicu permintaan AC di seluruh AS, terutama di Northwest. Akibatnya, lebih sedikit gas yang disimpan untuk bulan-bulan musim dingin, selama periode injeksi musim panas yang penting.
Kemudian alasan lain di balik peningkatan tersebut termasuk kekhawatiran baru di Asia adalah perihal masalah produksi di proyek LNG Sakhalin 2 di Rusia dan beberapa pekerjaan pemeliharaan yang sedang berlangsung pada proyek Tangguh Train I di Indonesia. (NDA)