Konflik ini telah meningkatkan harga minyak dan mendorong harga aset safe haven seperti emas. Kondisi ini dapat merugikan negara berkembang.
Kepala Ekonom Bank Dunia Indermit Gill mengatakan kepada Reuters bahwa ia khawatir konflik tersebut membayangi diskusi mengenai isu utang, prospek perlambatan pertumbuhan, dan hambatan pemulihan pasca-pandemi.
"Selalu saja negara berpenghasilan rendah yang mengalami kerugian," ujarnya. (WHY)