IDXChannel - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyebut dunia tengah menghadapi ancaman krisis pangan. Dia pun mengingatkan kepala daerah untuk mengantisipasinya.
Menurut Mentan, ancaman krisis pangan tidak hanya disebabkan oleh pandemi Covid-19. Perubahan iklim hingga perang pun ikut berperan mempercepat krisis pangan.
Perubahan iklim membuat sektor pertanian bakal mengalami gangguan. Musim hujan yang berkepanjangan, atau musim panas yang berlarut, bakal memengaruhi masa tanam dan musim panen sektor pertanian.
Dampak perang yang saat ini terjadi antara Ukraina - Rusia telah menyebabkan gangguan pada rantai pasok global. Hal tersebut praktis membuat harga komoditas melambung tinggi.
"Perang mengakibatkan harga gandum naik 300 persen, biasanya 10 persen, berarti besok kita bermasalah dengan gandum," kata Mentan.
Hal itu pun menyebabkan ancaman krisis pangan di depan mata. "Ancaman krisis pangan itu bukan besok, bukan lusa, hari ini sudah di depan mata kita, kurang apa Allah kasih kita air yang banyak, kurang apa kita dikasih angin yang terus bertiup, kurang apa kita diberikan matahari," ujar Mentan SYL pada sambutannya dalam acara peringatan hari Krida Pertanian, Rabu (22/6/2022).
Oleh karena itu, pada perayaan hari Krida Pertanian hari ini, Mentan mengajak seluruh bupati hingga gubernur untuk mengencangkan sabuk pengamannya. Terutama dalam memperkuat sektor pertanian yang menjadi komoditas di daerahnya masing-masing.
"Pada peringatan hari Krida ini kira tujukan pada semua bupati, semua gubernur seluruh Indonesia, perkuat daerah masing-masing pada ketahanan pangan yang ada," sambung Mentan. (FRI)