IDXChannel - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Mendag Zulhas) menyebut biang keladi harga tandan buah segar (TBS) tidak kunjung naik lantaran pengusaha sawit belum mengosongkan tangki-tangkinya. Hal ini membuat para petani terus menggerutu karena harga TBS terus-terusan anjlok.
"Sampai hari ini saya lagi cek, katanya stok di tangki-tangki itu masih 7 juta ton. Rupanya itu yang jadi biang keladi sehingga harga TBS itu nggak bisa naik karena pabrik-pabrik belum mengosongkan tangkinya," ujar Mendag Zulhas saat kunjungan di Pasar Cibinong, Bogor, Jumat (22/7/2022).
Oleh karena itu, Zulhas mengambil langkah untuk mendongkrak harga TBS sawit. Di antaranya, menghapus pungutan ekspor CPO dan turunannya, yang sebelumnya USD 200 menjadi 0. Kemudian, mengurangi rasio DMO dari 1x5 menjadi hampir 1x9
"Jadi kalau 1.000 ton untuk dalam negeri, pengusaha bisa ekspor 8.400 ton jadi hampir 1x9," jelasnya.
Kemudian upaya Zulhas yang teranyar, dengan mempertimbangkan untuk mencabut kebijakan domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) crude palm oil/CPO.
Rencana itu didasarkan karena pasokan CPO domestik telah tumpah ruah dan sekaligus agar mempercepat realisasi ekspor.
"Saya lagi pertimbangkan, saya akan bertemu dulu dengan teman-teman, kalau teman-teman nanti pengusaha itu sudah komit untuk memenuhi DMO dan DPO ke dalam negeri, mungkin saya pertimbangkan DMO dan DPO itu nggak perlu lagi. Agar ekspornya bisa cepat," ujar Mendag.
Kendati demikian, Zulhas menegaskan akan betul-betul memastikan dulu kepada pihak pengusaha dan menerima jaminan bahwa mereka konsisten memenuhi kebutuhan dalam negeri. Sehingga perihal kapan rencana itu di putuskan, Zulhas belum dapat pastikan.
(DES)