Langkah tersebut juga memuat rencana penundaan kenaikan harga gandum impor yang dijual ke pengecer pada Oktober. Langkah ini sebagai sebuah subsidi rumah tangga dalam mengatasi lonjakan harga komoditas.
Pada komoditas bahan bakar dan listrik, Kishida juga menginstruksikan Kementerian Perdagangan untuk menyusun rencana tambahan yang mengekang kenaikan tagihan bahan bakar dan listrik.
Penanganan soal kenaikan biaya hidup ini menjadi fokus utama bagi pemerintah yang dipimpin oleh Kishida. Hal ini dilakukannya untuk memastikan ekonomi Jepang tetap mengalami pemulihan berkelanjutan dari dampak pandemi.
Perang Rusia-Ukraina juga menjadi penyebab kenaikan biaya hidup Jepang. Seperti contohnya gandum sebagai salah satu produk yang harganya melejit. Pemerintah Jepang memiliki kewajiban untuk mengimpor gandum dari luar negeri, dan menetapkan harga ecerannya setiap April dan Oktober.
Harga gandum impor yang dikenakan pemerintah pada pengecer kini melonjak sebesar 17,3%, dikarenakan harga kenaikan komoditas global. Menurut Kishida, harga eceran ini bisa saja naik hingga 20% pada Oktober, bila bercermin sepenuhnya pada kenaikan biaya global.