Dia mengatakan belanja pemerintah pusat memperhitungkan pagu aktual Kementerian/Lembaga (K/L) dan penggunaan SAL untuk pembayaran kewajiban pemerintah seperti kurang bayar DBH, subsidi pupuk, dan kompensasi energi.
"Pembiayaan anggaran RP486,4 triliun turun 17,7% atau 81,3% dari target APBN," tambah Sri.
Dia mengatakan bahwa ini memperhitungkan penerbitan SBN lebih rendah Rp350 triliun dari APBN.
"Dan juga tambahan penggunaan SAL sebesar Rp156,9 triliun untuk penurunan pembiayaan utang Rp100,9 triliun dan kebutuhan pembayaran kewajiban pemerintah Rp56 triliun," pungkas Sri. (NIA)