sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

LPEI Siap Bantu UMKM Ekspor Produknya

Economics editor Michelle Natalia
04/02/2023 21:10 WIB
LPEI mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global agar mampu membawa produknya masuk ke mancanegara.
LPEI Siap Bantu UMKM Ekspor Produknya (FOTO: ist)
LPEI Siap Bantu UMKM Ekspor Produknya (FOTO: ist)

IDXChannel - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendorong pelaku UMKM menjadi eksportir yang berkapasitas dan berdaya saing global agar mampu membawa produknya masuk ke mancanegara. Salah satu upaya LPEI diantaranya dengan program jasa konsultasi. 

Direktur Pelaksana Bidang Hubungan Kelembangaan, Chesna F. Anwar mengatakan, pelaku UMKM di Indonesia menjadi salah satu peyumbang terbesar terhadap perekonomian nasional. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan kepada UMKM untuk menjajaki pasar ekspor supaya dapat meningkatkan kontribusinya.

"Jangan pernah takut mengeksplor produk-produk yang ingin dibawa menjadi lokal yang mendunia, karena untuk mencari potensinya LPEI bisa bantu," ujar Chesna dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/2/2023). 

Chesna melanjutkan, sebagai upaya membantu pelaku UMKM menggali potensi produknya, LPEI memiliki beragam program yang dipayungi oleh Jasa Konsultasi, seperti Coaching Program for New Exporter (CPNE), Desa Devisa, dan Marketing Handholding. 

Program CPNE ditujukan untuk melatih dan mendampingi UMKM berorientasi ekspor agar mampu menghasilkan produk yang bermutu dan dapat bersaing di pasar global. Para peserta akan diberikan modul-modul khusus guna membekali pengetahuan dan keterampilan untuk dapat menjadi eksportir baru.

Adapun Desa Devisa merupakan program berbasis community development dengan tujuan untuk mengembangkan potensi komoditas primadona desa sekaligus meningkatkan taraf hidup masyarakat lokal. 

“Ujung dari Desa Devisa itu adalah bagaimana kita bisa menciptakan devisa itu masuk ke desa dengan produk unggulan sehingga kesejahteraan masyarakat di situ meningkat,” jelas Chesna.

Program lainnya, yaitu Marketing Handholding membukakan akses pasar dengan memberikan pendampingan bagi para pelaku UMKM untuk memasarkan produknya melalui marketplace global, sekaligus pemahaman dan wawasan mengenai strategi digital marketing.

Pada kesempatan yang sama, Chesna juga menjelaskan beberapa kiat sukses bagi pelaku UMKM yang tertarik terjun ke dunia ekspor. Menurutnya, rasa ingin tahu untuk mempelajari pasar-pasar luar negeri merupakan aspek penting yang perlu diasah oleh calon eksportir. “Yang saya lihat, UMKM sukses itu adalah yang membuka dirinya untuk mendengarkan terhadap arahan-arahan tentang buyer mereka supaya mereka bisa mendiversifikasi produknya agar buyer 
meminati produk tersebut,” kata Chesna

Selain itu, dia juga menekankan pentingnya peran mimpi dalam menggerakkan semangat pelaku UMKM, khususnya generasi muda, untuk menjadi eksportir yang mendunia. “Yang paling harus 
dipunyai itu adalah mimpi. Mimpi bahwa adik-adik itu akan mendominasi dunia karena dibalik mimpi itu ada cerita mengenai kerja keras,” tutup Chesna.

Hingga Desember 2022, LPEI telah memberikan pelatihan dan pendampingan kepada lebih dari 3.500 pelaku UMKM dan berhasil melahirkan 224 eksportir baru yang telah sukses ekspor negara Malaysia, Singapura, Republik Rakyat Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat bahkan hingga ke 
negara-negara di Asia Timur, Eropa, Timur Tengah dan Afrika.

Adapun sampai dengan Desember 2022, LPEI telah mencetak 178 Desa Devisa yang terdiri dari berbagai klaster, antara lain, kopi, udang, lada, hingga furnitur. (RRD)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement