sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Luhut Beberkan Beragam Upaya Dorong Ekonomi dan Keuangan Digital

Economics editor Suparjo Ramalan
11/07/2022 18:32 WIB
Luhut menilai peluncuran gerakan sinergi nasional ekonomi dan keuangan digital menjadi langkah awal untuk memperkuat dan mengembangkan ekosistem digital.
Luhut Beberkan Beragam Upaya Dorong Ekonomi dan Keuangan Digital. (Foto: MNC Media)
Luhut Beberkan Beragam Upaya Dorong Ekonomi dan Keuangan Digital. (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan sejumlah upaya untuk mendorong digitalisasi nasional. Salah satunya melalui Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022 yang diinisiatif Bank Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Luhut menilai peluncuran gerakan sinergi nasional ekonomi dan keuangan digital menjadi langkah awal strategis untuk memperkuat draf langkah dalam mengembangkan ekosistem digital di Tanah Air. 

"Menko Marvest berkomitmen untuk bersinergi untuk terus mendorong digitalisasi pada berbagai inisiatif nasional, seperti GBBI dan GBWI, khususnya dalam medigitalkan UMKM," ungkap Luhut dalam gelaran FEKDI 2022, Senin (11/7/202).

Penguatan sinergi untuk mengakselerasi ekonomi dan keuangan digital, lanjut Luhut, sesuai dengan arah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional dan menuju Indonesia maju. 

"Kegiatan FEKDI yang diinisiasi BI dan Kemenko Perekonomian perlu diapresiasi dan perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan," katanya. 

Sinergi dan inovasi bauran kebijakan ekonomi dan keuangan digital nasional dilaksanakan bukan hanya pada level nasional, namun juga regional untuk memperkuat integrasi ekosistem ekonomi dan keuangan digital. 

Berbagai inisiatif telah dilakukan melalui percepatan dan perluasan digitalisasi daerah, termasuk transaksi pemerintah daerah, digitalisasi bantuan sosial, sektor transportasi dan jalan tol, digitalisasi UMKM melalui Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) dan Gerakan Bangga Wisata Indonesia (GBWI). 

Lalu, program Kartu Prakerja, dan implementasi strategi nasional keuangan inklusif yang difasilitasi oleh akselerasi digitalisasi di sistem pembayaran. Dukungan kebijakan fiskal, penguatan infrastruktur digital serta pengembangan inovasi dan SDM menjadi penopang untuk percepatan digitalisasi.

Akselerasi digitalisasi juga telah mendorong perbaikan inklusi keuangan yang tercermin pada hasil Survei Nasional Keuangan Inklusif 2021 yang mencatat kepemilikan akun sebesar 65,4 persen.

Sementara itu, penggunaan produk dan layanan keuangan sebesar 83,6 persen. Angka tersebut menunjukkan perbaikan inklusi keuangan, sehingga timbul optimisme tercapainya target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada 2024.

(FRI)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement