sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Luhut Ungkap Susahnya Rayu Tesla Investasi di RI

Economics editor Viola Triamanda/MPI
25/05/2022 20:00 WIB
Menko Marves Luhut Pandjaitan mengungkapkan tidak mudahnya negosiasi dengan Tesla.
Luhut Ungkap Susahnya Rayu Tesla Investasi di RI (FOTO: MNC Media)
Luhut Ungkap Susahnya Rayu Tesla Investasi di RI (FOTO: MNC Media)

IDXChannel - Menteri Koordinator  bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan dengan yakin menyatakan bahwa Indonesia pada tahun 2026 atau 2027 akan memiliki perusahaan lithium baterai nomor 1 atau 2 terbesar di dunia. 

"Tentu saja saya yakin karena kita punya cadangan nikel paling besar, dan kita juga punya hydro power karena orang-orang akan melihat green produk" jelasnya  dalam Seminar Nasional, Rabu (25/5/2022).

Ia juga menjelaskan bahwa pada tahun 2030, Eropa tidak lagi menerima energi fosil, tetapi hanya menerima green energi. Tentu hal ini menjadi suatu hal yang baik bagi Indonesia karena kita kaya akan hal tersebut.  

"Mereka akan lihat green energy dan kita punya 437 potensi green energi dan semua sedang berproses saat ini, " jelasnya.

Luhut juga menjelaskan akan adanya kawasan industri di Kalimantan Utara yang diyakini akan membantu Indonesia dalam bertransformasi. 

"Saya memulai proyek ini 5 tahun yang lalu setelah melakukan peninjauan. Sekarang kita akan punya petrochemical terbesar di dunia, itu USD132 milliardihabiskan untuk proyek ini" jelasnya.

Ia juga menyatakan bahwa hal ini tidak semata-mata didapatkan dengan mudah, melainkan melewati proses negosiasi panjang dengan Tesla

"Apakah gampang? tentu saja tidak. Proyek ini adalah salah satu bagian negosiasi saya dengan Tesla dan Tesla itu kan tidak gampang negosiasinya. Saya bilang Elon, kalau kamu ingin dapat end to end, dapat baterai yang green produk, dapat mobil yang green produk ya tempatkan di sini, karena kita punya 10.000 mega watt hydro power, kita punya 10.000 mega watt solar panel, ini Indonesia" tutup Luhut. (RAMA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement