"Saya memulai proyek ini 5 tahun yang lalu setelah melakukan peninjauan. Sekarang kita akan punya petrochemical terbesar di dunia, itu USD132 milliardihabiskan untuk proyek ini" jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa hal ini tidak semata-mata didapatkan dengan mudah, melainkan melewati proses negosiasi panjang dengan Tesla.
"Apakah gampang? tentu saja tidak. Proyek ini adalah salah satu bagian negosiasi saya dengan Tesla dan Tesla itu kan tidak gampang negosiasinya. Saya bilang Elon, kalau kamu ingin dapat end to end, dapat baterai yang green produk, dapat mobil yang green produk ya tempatkan di sini, karena kita punya 10.000 mega watt hydro power, kita punya 10.000 mega watt solar panel, ini Indonesia" tutup Luhut. (RAMA)