sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Maksimalkan Lahan Rawa, Mentan Optimistis RI Bisa Ekspor Beras di 2027

Economics editor Iqbal Dwi Purnama
04/11/2023 11:04 WIB
Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis Indonesia bisa menjadi negara pengekspor beras di 2027.
Maksimalkan Lahan Rawa, Mentan Optimistis RI Bisa Ekspor Beras di 2027. Foto: MNC Media.
Maksimalkan Lahan Rawa, Mentan Optimistis RI Bisa Ekspor Beras di 2027. Foto: MNC Media.

IDXChannel - Menteri Pertanian Amran Sulaiman optimistis Indonesia bisa menjadi negara pengekspor beras di 2027. Hal tersebut dapat diupayakan melalui pemanfaatan lahan rawa mineral yang ada di Indonesia. 

Menurut dia, ada sekitar 10 juta hektare lahan rawa yang jika pada 2024 mampu digarap 1 juta hektar dengan baik, maka akan menambah peningkatan produksi beras sebanyak 2,5 juta ton. 

"Indonesia akan berdaulat dan menjadi negara pengekspor beras di tahun 2027 dengan produksi beras dari lahan itu 10 juta ton dengan syarat dalam setiap tahunnya ada peningkatan lahan 1 juta hektare, sehingga ada penambahan produksi 2,5 juta ton beras setiap tahunnya," kata Mentan Amran dalam keterangan tertulisnya, Jumat (3/11/2023).

Menurut Amran, 10 juta lahan rawa tanah mineral tersebut apabila digarap secara optimal dapat memberikan dampak besar terhadap produksi nasional. Dia pun merasa yakin swasembada beras dapat dicapai secara cepat jika lahan rawa mendapat perhatian dari semua pihak.

Mentan mengatakan Indonesia sudah saatnya mengembalikan keadaan dari importir beras dan beberapa komoditas menjadi negara ekspor pangan dunia. Baginya, inilah saatnya produksi nasional ditingkatkan melalui penyediaan benih, pupuk, alsintan hingga memperkuat kerjasama dan kolaborasi dengan semua pihak.

"Kita sekarang ini impor 3.5 juta ton beras dan ini angka yang sangat besar sekali. Karena itu kita harus bekerja keras untuk meningkatkan produksi beras dalam negeri. Bagaimanapun juga kita harus bisa mengekspor pangan terutama untuk kemanusiaan," tutur Amran.

Menurutnya krisis pangan yang saat ini ada di depan mata hanya bisa diantisipasi dengan peningkatan produksi pertanian. Dia berharap krisis yang terjadi saat ini jangan sampai berlanjut karena dapat berakibat buruk pada krisis politik yang mengarah pada kekacauan.

"Saya selalu katakan kalau krisis pangan ini terjadi maka akan menjadi krisis politik pemerintahan dan akan menjadi kesulitan bagi kita semua. Sekali lagi mari kita tingkatkan produksi pertanian," kata Amran.

Saat ini, Kementerian Pertanian (Kementan) tengah mengejar peningkatan produksi pangan strategis utama, yaitu padi dan jagung. 

Dia optimistis lahan di Indonesia masih cukup luas sehingga membuat Indonesia berpeluang melakukan swasembada bahkan lumbung pangan dunia. (NIA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement