Jika kita melihat cycle yang demikian Bank Mandiri meyakini bahwa dunia bisnis dan Perekonomian Indonesia memiliki peluang untuk tetap tumbuh lebih baik dibandingkan negara berkembang lainnya.
Jika kita flashback pada apa yang terjadi pada tahun 2008-2009 yang lalu saat Krisis Finansial Global, menurut Panji pertumbuhan Amerika Serikat mengalami kontraksi -2,6 persen sementara Euro Area terkontraksi -4,5 persen di 2009. Saat itu Indonesia masih dapat tumbuh di 4,7 persen dan kemudian pulih pada tahun berikutnya.
Tahun depan kondisinya sebenarnya relatif lebih baik dibandingkan resesi Negara maju di Krisis Finansial Global Tersebut. Kedua lembaga, IMF dan OECD memperkirakan Euro Area dan Amerika Serikat, keduanya akan tumbuh di kisaran 0,5 – 1,0 persen sementara China akan tumbuh lebih baik ke kisaran 4,4 – 4,6 persen.
"Dengan kondisi tersebut, kita tentu berharap meskipun mengalami perlambatan, Indonesia masih terus melanjutkan pemulihan walaupun terbatas pada sektor yang berbasis ekonomi domestik," kata Panji.
Walaupun demikian, kata Panji, kita tetap perlu memantau potensi pasar ekspor ke negara-negara yang mengalami inflasi yang tinggi dengan produk-produk kita yang lebih kompetitif. (RRD)