Dia juga menilai, harga komoditas yang masih relatif tinggi tetap memberikan kontribusi positif terhadap ekspor dan pendapatan perusahaan. “Meski terjadi koreksi harga, margin masih berada dalam level wajar dan mendukung stabilitas sektor eksternal,” tutur Andry.
Adapun, kebijakan moneter Bank Indonesia diperkirakan tetap akomodatif sepanjang 2025, dengan ruang pelonggaran terbuka selama stabilitas harga dan nilai tukar terjaga.
Di sisi lain, akselerasi realisasi belanja pemerintah akan menjadi bantalan penting menghadapi ketidakpastian global.
“Belanja masyarakat tercatat naik signifikan di awal Mei, meski kemudian mengalami normalisasi wajar. Provinsi tujuan wisata seperti DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mencatat kenaikan tertinggi selama periode libur panjang,” tuturnya.
(kunthi fahmar sandy)