Ikhsan Permana SP/MPI
IDXChannel - Keberhasilan pemerintah dalam menanggulangi pandemi COVID-19 hingga mulai dilonggarkannya kebijakan terkait mobilitas masyarakat di seluruh Indonesia diyakini bakal berimbas positif terhadap aktivitas berbelanja dan konsumsi di masyarakat.
Kondisi ini menjadi angin segar bagi kinerja bisnis ritel di Indonesia, terutama menjelang datang momen hari raya lebaran. Meski masih dibayangi dengan meningkatnya harga bahan pokok dan kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), perekonomian nasional diyakini sudah bakal kembali bergeliat seperti saat sebelum pandemi terjadi.
“Kami memprediksi produktifitas (bisnis ritel akan) meningkat lebih kurang di angka sekitar 15 sampai 20 persen dari tahun-tahun sebelumnya. Nah ini tentunya akan memperbaiki kinerja dari realisasi di tahun-tahun sebelumnya, dari korporasi maupun juga pelaku usaha-usaha ritel," ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Roy N Mandey, Selasa (26/4/2022).
Menurut Roy, untuk bisa meningkatkan nilai produktifitas, kalangan peritel sangat bergantung pada kondusifitas situasi dari berbagai hal.
“kita sangat tergantung dengan situasi kondusifnya berbagai macam hal, yang pertama kondusif politik, semakin politik di negeri kita terkendali, tentunya akan semakin kondusif. Kemudian yang ke dua, bagaimana fungsi pengawasan pemerintah ketika pemerintah melakukan pengawasan tata niaga yang lebih tertib, lebih tegas, tentunya akan lebih terkendali,” kata Roy.
