sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Masih Pandemi, AS Klaim Angka Pengangguran Turun Akibat Perekonomian yang Pulih

Economics editor Winda Destiana
30/07/2021 09:29 WIB
Angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) diklaim telah turun pada pekan lalu merunut dari hasil keputusan The Fed Rabu kemarin.
Pengangguran di AS (Ilustrasi Photo by Benjamin Disinger on Unsplash)
Pengangguran di AS (Ilustrasi Photo by Benjamin Disinger on Unsplash)

IDXChannel - Angka pengangguran di Amerika Serikat (AS) diklaim telah turun pada pekan lalu. Merunut dari hasil keputusan The Fed Rabu lalu yang menyatakan bahwa pemulihan ekonomi di AS masih berada di jalurnya meskipun ada peningkatan kasus Covid-19

Mengutip laman AP Jumat (30/07/2021) Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan adanya penurunan angka pengangguran di negaranya tersebut sebanyak 24 ribu dan menjadi 400 ribu jika ditotal secara keseluruhan. 

Pasar kerja dan ekonomi secara keseluruhan telah pulih dari runtuhnya di awal musim semi 2020 lalu. Peluncuran vaksin tahun ini juga telah mendorong bisnis untuk membuka kembali atau memperluas jam kerja mereka dan mengirim konsumen yang terkurung untuk kembali datang mengunjungi restoran, bar, maupun toko.

Meskipun demikian, krisis kesehatan juga masih melanda negara tersebut. Varian Delta membuat jumlah kasus harian terus meningkat di AS. Departemen Kesehatan AS melaporkan rata-rata lebih dari 50.000 kasus baru per hari. ,

Peningkatan kasus ini dinilai memiliki konsekuensi pad aperekonomian mereka, jika pemerintah memutuskan untuk membatasi aktivitas bisnis lagi atau jika konsumen memilih untuk tinggal di rumah sebagai tindakan pencegahan.

Namun, untuk saat ini, ekonomi begitu kuat sehingga banyak bisnis mengatakan mereka tidak dapat menemukan pekerja. Pengusaha membukukan rekor 9,2 juta lowongan pekerjaan di bulan Mei, mengiklankan lowongan lebih cepat daripada yang dapat diisi oleh pelamar.

Menanggapi keluhan kekurangan tenaga kerja, 22 negara bagian telah memutuskan untuk mengakhiri tunjangan pekerjaan federal USD300 per minggu yang dimaksudkan untuk meredam dampak ekonomi dari pandemi. Dua puluh negara bagian telah keluar dari dua program federal lainnya, salah satunya memberikan manfaat bagi wiraswasta dan pekerja pertunjukan. Serta mereka memberikan bantuan kepada warga yang telah kehilangan pekerjaan selama enam bulan atau lebih. Program ini diperluas dan dijadwalkan akan berakhir secara nasional pada 6 September mendatang.

Secara keseluruhan, 13,2 juta orang menerima tersebut. Jumlah ini dinyatakan telah mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sejumlah 31,9 juta orang.

"Secara keseluruhan, pertumbuhan pekerjaan akan meningkat dan kekurangan tenaga kerja akan berkurang. Tetapi meningkatnya kasus virus bisa menjadi ancaman bagi pasar tenaga kerja dan ekonomi," papar Rubeela Farooqi, Kepala Ekonom AS di High Frequency Economics, dalam sebuah laporan penelitiannya. (NDA)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement