Namun, untuk saat ini, ekonomi begitu kuat sehingga banyak bisnis mengatakan mereka tidak dapat menemukan pekerja. Pengusaha membukukan rekor 9,2 juta lowongan pekerjaan di bulan Mei, mengiklankan lowongan lebih cepat daripada yang dapat diisi oleh pelamar.
Menanggapi keluhan kekurangan tenaga kerja, 22 negara bagian telah memutuskan untuk mengakhiri tunjangan pekerjaan federal USD300 per minggu yang dimaksudkan untuk meredam dampak ekonomi dari pandemi. Dua puluh negara bagian telah keluar dari dua program federal lainnya, salah satunya memberikan manfaat bagi wiraswasta dan pekerja pertunjukan. Serta mereka memberikan bantuan kepada warga yang telah kehilangan pekerjaan selama enam bulan atau lebih. Program ini diperluas dan dijadwalkan akan berakhir secara nasional pada 6 September mendatang.
Secara keseluruhan, 13,2 juta orang menerima tersebut. Jumlah ini dinyatakan telah mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu sejumlah 31,9 juta orang.
"Secara keseluruhan, pertumbuhan pekerjaan akan meningkat dan kekurangan tenaga kerja akan berkurang. Tetapi meningkatnya kasus virus bisa menjadi ancaman bagi pasar tenaga kerja dan ekonomi," papar Rubeela Farooqi, Kepala Ekonom AS di High Frequency Economics, dalam sebuah laporan penelitiannya. (NDA)