Terkait strategi mitigasi risiko, Dennis pun menekankan bahwa selama ini pihaknya memang senantiasa melakukan proses screening yang sangat ketat dan selektif kepada para pelaku startup calon penerima pendanaan.
"Jadi bukan karena ini (tahun politik) lalu kami lebih selektif. No, bukan gitu. Memang dalam kondisi normal pun kami juga sudah sangat selektif," tutur Dennis.
Sedangkan untuk sektor yang menjadi sasaran investasi, Dennis juga menyatakan bahwa tidak ada sektor-sektor yang secara spesifik menjadi prioritas bagi bisnis pendanaan MCI.
Lagi-lagi, Dennis menegaskan bahwa tolok ukur utama yang digunakan pihaknya adalah seberapa besar kemampuan startup tersebut dalam menghasilkan keuntungan, serta sebisa mungkin mendorong bisnis agar dapat berkelanjutan (sustainable).
"Termasuk juga soal sektor, kami tidak terlalu fokus harus ke mana, mana, gitu. Apalagi soal sektor kan ada masa-masa viralnya. Misal satu-dua tahun lalu semua bermain di kripto, blockchain, NFT dan semacamnya. Kami tidak terlalu lihat itu. Jadi bukan hanya FOMO (fear of missing out/takut merasa tertinggal). Balik lagi, kami lebih lihat soal profitabilitynya," tegas Dennis. (TSA)