“Nah, ini kan kita bisa lihat angka ya ternyata tapi ternyata ketika masuk ke kecamatan sudah 23%, hampir seperempat Kecamatan yang harus kita tingkatkan lagi kepatuhan nya,” ungkap Dewi.
Kemudian, jika masuk ke level kelurahan dan Desa ada 17.361 yang melaporkan di mana 4.289 di antaranya ini memiliki kepatuhan menggunakan masker yang rendah. “Jadi sama gambarannya kurang lebih ada seperempat lah ya dari total wilayah yang dipantau harus kita improve lagi,” paparnya.
Namun, kata Dewi, angka kepatuhan menjaga jarak ternyata lebih rendah dibandingkan dengan menjaga jarak. “Kita lanjut kalau ini menggunakan masker terutama menjaga jarak. Nah kita bisa melihat dari angka secara cakupan wilayah, bahwa lebih rendah kepatuhan menjaga jarak daripada menggunakan masker.”
“Bisa kita lihat tadi, dari level kabupaten kota saja sudah 25% kabupaten kota dengan kepatuhan menjaga jarak yang rendah. Di level Kecamatan 28% dari Kecamatan yang melaporkan ini kepatuhan menjaga jarak masih rendah, dan di Kelurahan atau Desa masih 27% Kelurahan dan desa memiliki kepatuhan yang jaga jarak yang rendah,” paparnya.
Data ini, kata Dewi, ada juga yang belum dilaporkan. “Jadi kan masih harus lagi kita elaborasi wilayah mana yang harus ditingkatkan pelaporan-pelaporannya baik di level kabupaten kota, Kecamatan Kelurahan dan desa.” (TYO)