“Nama perusahaan juga berbeda, tapi mengontrol setidaknya 5 pasar di Jawa Barat. Jadi 5 pasar di Jawa Barat ini sudah ada indikasinya menuju ke sana," bebernya.
Lanjut Mendag Lutfi menuturkan, pada kasus tersebut, terdeteksi ada 10.000 ton yang datang ke satu titik lokasi dan hanya dipakai pada segelintir orang. Namun karena kecanggihan teknologi, bibit masalah seperti itu bisa cepat dirangkus oleh pihak terkait.
"Kalau di zaman dulu karena waktunya instan pengen cepat-cepat, jadi kita sulit mendeteksi. Sekarang, karena prosesnya sudah digital, jadi kita bisa lihat, kok ini datang 1 juta liter atau sebanding dengan 10.000 ton, kok cuma dipakai 5 orang tapi titik GPS-nya 1. Jadi hal-hal seperti ini bisa kedeteksi," jelasnya.
Untuk diketahui, saat ini Mendag Lutfi terus memantau sistem distribusi closed loop Program Minyak Goreng Curah Rakyat. Distribusi ini dilakukan oleh Pelaku Usaha Jasa Logistik dan Eceran (PUJLE) dengan menggunakan aplikasi.
Melalui aplikasi teknologi digital, pemerintah dapat memastikan distribusi minyak goreng curah dapat dikontrol. Sehingga tidak terjadi penyelewengan dan barang bisa sampai tepat sasaran. (FRI)