Selain itu, Sri juga menyampaikan prediksi dari IMF mengenai pertumbuhan ekonomi dunia yang menurun di 2023 yakni hanya 2,7%. Prediksi ini menjadi kewaspadaan keadaan dunia yang kurang menggembirakan dengan adanya kemungkinan inflasi dan resesi, juga masalah debt sustainability di berbagai negara.
"Saya berharap anda bukan orang yang kedandapan menghadapi 2023. Jadi saya juga berharap anda thinking ahead," ucapnya.
Dengan keadaan ekonomi dunia yang memang dalam situasi yang sulit, kondisi geopolitik juga mudah berubah, dan adanya perubahan lingkungan, perubahan iklim, dan digital ekonomi, Sri meminta kewaspadaan dapat disikapi tanpa paranoid dan pesimistis.
Optimisme tetap dapat terbangun dengan bekal 2022 yang telah ditutup dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat baik.
"Jangan salah arah, jangan salah kompas, jangan salah bersauh," pungkasnya. (NIA)