”IPEF merupakan respons atas kondisi saat ini, di mana seluruh negara harus bekerja bersama menciptakan keseimbangan, kemakmuran, dan kesejahteraan serta pengembangan keadilan di kawasan Indo Pasifik," ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, berdirinya forum IPEF berkaitan dengan hal-hal yang berkaitan dengan masa depan dan keberlanjutan. Karenanya, di dalamnya ada penekanan terkait good governance, transisi energi, serta pengembangan SDM.
Forum IPEF mengangkat pembahasan di tingkat global terhadap empat fokus yang menjadi tantangan ekonomi bagi hampir semua negara di wilayah Indo Pasifik. Keseluruhan fokus tersebut meliputi perdagangan, rantai pasok, energi bersih, dekarbonisasi dan infrastruktur ekonomi bersih, serta perpajakan dan anti korupsi (ekonomi adil).
Pilar Perdagangan dikoordinasikan oleh USTR, sedangkan rantai pasok, ekonomi bersih, dan ekonomi adil di bawah koordinasi United States Department of Commerce (USDOC). Partisipasi Indonesia sendiri dalam forum ini dianggap sangat penting, karena Indonesia menginginkan dukungan negara mitra dalam Presidensi G20 dan keketuaan ASEAN 2023.
“Negosiasi dalam forum internasional seperti ini sangat penting terutama ketika dunia saat ini dihadapkan pada krisis yang sangat kompleks. Kolaborasi seluruh negara dibutuhkan agar tercipta kerja sama simbiosis mutualisme yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan juga keberlanjutan ekonomi yang lebih bersih," tutur Airlangga.