Menurutnya, ini berarti pemerataan pertumbuhan dalam rangka menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru sudah mulai terjadi.
"Jadi suatu saat dalam pandangan saya, masa depan ekonomi bangsa bukan di Jawa, tapi ada di Sumatera, ada di Maluku, ada di Papua ada di Sulawesi dan di Kalimantan. Gak ada Jawa sentris, Indonesia sentris," ujarnya.
Menurutnya dahulu para pengusaha asing maupun lokal lebih memprioritaskan Jawa sebagai tempat untuk berinvestasi. Ketersediaan infrastruktur dan fasilitas yang jauh lebih lengkap serta sumber daya manusia yang lebih mumpuni menjadi sebab pengusaha memilih Jawa. (RRD)