Namun dengan beberapa catatan. Peneliti Ahli Muda Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan BRIN Pihri Buhaerah dalam diskusi "Ekonomi Indonesia di Penghujung 2022 dan Isu Resesi"menjelaskan yang perlu menjadi perhatian adalah potensi inflasi yang tinggi, resesi di negara maju, serta harga minyak.
"Kemudian juga adanya perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan kenaikan harga komoditas. Diketahui, saat ini perang Rusia-Ukraina memasuki tren yang menurun, namun ke depannya mungkin dapat terjadi kenaikan. Hal tersebut tergantung situasi perang Rusia-Ukraina," ujar Pihri, dikutip Senin (2/1/2023).
Kemudian, negara-negara Asia terutama China yang basisnya manufaktur, pertumbuhan ekonominya masih positif namun terjadi perlambatan.
"Rata-rata, negara tujuan ekspor Indonesia mengalami pelambatan. Hal ini tentu akan berpengaruh pada pertumbuhan ekspor Indonesia," imbuh dia. (NIA)