Lebih lanjut, penelitian ini juga menyebutkan bahwa infeksi NeoCov tidak dapat dinetralisir oleh antibodi yang menargetkan virus Covid-19.
Terkait temuan NeoCov oleh tim peneliti China juga sudah ditanggapi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Mereka mengatakan bahwa temuan ini memerlukan studi lebih lanjut.
“Apakah virus yang terdeteksi dalam penelitian ini akan menimbulkan risiko bagi manusia, ini memerlukan penelitian lebih lanjut,” kata WHO dikutip dari kantor berita Rusia, TASS.
Organisasi tersebut mengatakan bahwa sumber 75 persen penyakit menular pada manusia adalah hewan liar.
“Virus corona sering ditemukan pada hewan, termasuk pada kelelawar yang telah diidentifikasi sebagai reservoir alami dari banyak virus,” ujarnya. (TYO)