IDXChannel – Perekonomian global masih dihadapkan dengan berbagai tantangan baru. Setelah terlepas dari efek berkelanjutan pandemi COVID-19 pecahnya konflik geopolitik, hingga kenaikan harga komoditas pangan dan energi, kini dunia global harus menghadapi tantangan baru, yaitu ancaman perlambatan ekonomi global.
Kepala Pusat Kebijakan Regional Bilateral, Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Nella Sri Hendriyetty mengatakan, sebagai upaya menghadapi perlambatan ekonomi global yang tengah terjadi, Kawasan ASEAN terus memperkuat kerja sama terutama di bidang perekonomian. Hal ini terbukti efektif mengingat perekonomian kawasan ini mampu tumbuh di atas 5 persen pada tahun 2022 lalu.
Salah satu langkah pemulihan perekonomian ASEAN yang diambil adalah melalui penguatan kerja sama ekonomi, diantaranya melalui perundingan ASEAN-Canada Free Trade Agreement (ACAFTA).
“Perundingan ini merupakan langkah penting bagi Indonesia sebagai negara anggota ASEAN dalam rangka perluasan akses pasar barang dan jasa, meningkatkan daya saing, dan semakin mengintegrasikan Indonesia ke dalam global dan regional value chain”, jelas Nella dalam keterangan resmi, Kamis (25/5/2023).
Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan negara-negara ASEAN, Kanada, dan sekretariat ASEAN. Plenary and Caucus Meeting ini sendiri, merupakan bagian penting dari implementasi ACAFTA.